Sabtu, 06 Januari 2018

Semua Pelaku Video Mesum Dengan Anak di Bawah Umur Sedang Dalam Pelacakan | Judi Online Indonesia



Judi Online Indonesia - Rekaman adegan berhubungan badan kembali populer di media sosial. Netizen dikejutkan oleh  pemeran dalam rekaman itu ialah Anak di bawah umur , anak kecil ini sedang diarahkan untuk menyetubuhi seorang perempuan dewasa.

Dalam rekaman terlihat kedua anak kecil tengah diarahkan oleh seseorang perekam. Ketiganya, samar-samar terdengar mengobrol dengan aksen bahasa Sunda.

Petugas kepolisian bergerak cepat. dari sementara yang didapatin rekaman tersebut di ambil dari hotel di Bandung pada bulan November 2017 lalu.

Demikian diungkapkan Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto. "tempatnya di Bandung. Pembuatan rekaman dilakukan sekitar November (2017) lalu," ucap Agung kepada wartawan, Jumat

Petugas kepolisian mempercepat kasus ini. Penyidik mendatangi hotel yang diduga lokasi tempat rekaman 'syur' itu diproduksi. Selain itu, penyidik juga mengambil keterangan sejumlah saksi.

"KeduaTKP kita sudah datangi untuk menyamakana tamu yang ada dengan film atau rekaman . Kita mau menentukan tempat , tanggal,  kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana saat diliput oleh tim Judi Online Indonesia

"Ya dari logat bahasa yang di pakai adalah bahasa Sunda. Ini sudah kita pastikan bahasa Sunda dari anak Bandung," katanya.

Dari penyelidikan saat ini rekaman itu per periode berkisar November dan Desember 2017. Sejumlah CCTV  di hotel pun sudah kami periksa untuk memastikan waktu pebuatan video tak pantas tersebut

"Asumsinya November. Semua CCTV kita kloning dari November sampai Desember. Sekarang sudah dicek masih proses nya.

Resepsionis pekerja semua di hotel di periksa  dalam kesempatan itu. Pemeriksaan pelayanan makanan saat rentang waktu tersebut.

Beberapa temuan sementara penyidik begitu mengejutkan.

Umar memastikan jika pemeran perempuan di dalam dua potongan rekaman itu adalah orang yang berbeda. "Perempuannya beda. Seperti didengarkan ada sebutan tan tan Intan, satu lagi dipanggil Sis di hotel lain," jelasnya.

Pencarian akan dilakukan berdasarkan data yang diterima dari rekaman dan barang bukti yang sudah dikumpulkan. Beberapa petunjuk sudah didapatkan, seperti perempuan bertato di tangan dan paha.

"Kemudian karakteristik wajah kita sebar mudah-mudahan dalam satu dua hari sudah dapat," ucapnya.

Yang menghebohkan lagi, Petugas kepolisian menduga orang tua pemeran anak kecil mengetahui anaknya tengah berbuat seronok sepert itu. Diduga kuat, si orang tua turut menyaksikan saat anaknya beradegan 'syur'.

"Hasil lacakan ada orang tuanya yang menunggu di luar kamar. Ada juga yang bahkan di dalam kamar hotel. Tapi mereka dua orang berbeda," ucapnya.

Kemudian, rekaman  tersebut digarap oleh satu sutradara. Si sutradara diduga merangkap orang yang merekam video.

"Yang ngerekamnya satu orang. Orang yang sama di semua rekaman . kejadiannya seperti itu," ucapnya.

Kemudian, usia kedua anak tersebut sudah diketahui. Yaitu yang dalam rekaman  pertama anak berusia tujuh tahun. Lalu, di rekaman selanjutnya diduga berumur sekitar 10 tahun. Sedangkan terkait rekaman adegan di balkon, diperkirakan sang anak usianya tak lebih dari 13 tahun.

"Ada tiga anak, mereka tidak bersaudara. Kemudian indikasi lain ada satu perempuan masih ada hubungan keluarga dengan ibunya. Mudah-mudahan salah. Kedekatannya seperti apa mudah-mudahan segera diungkap," ujar Umar.

Dari hotel, Petugas kepolisian menyita sejumlah barang yang identik dengan yang ada di dalam rekaman . Yakni, satu kursi, meja, seprei, bantal, buku, TV, lukisan, dan gorden.

"Sudah kami sita di dua TKP. Barang-barang itu yang identik dari rekaman . Nanti dianalisa di Labfor," tuturnya.

Dalam penyitaan, Petugas kepolisian yang bekerjasama dengan pihak hotel dan meminta dua kamar hotel itu tidak disewakan. Karena, dalam waktu dekat akan melakukan olah TKP.

"Pihak hotel juga mau bekerjasama dan mendukung. Mereka (pihak hotel) tidak ada kaitannya dalam kasus ini," katanya.

Sebelum menyita barang bukti, ia pun sudah memeriksa CCTV dari pihak hotel. Hasil dugaan sementara, perekaman itu diduga terjadi antara bulan Agustus dan November 2017.

"Direkam di waktu yang berbeda. Ini akan kami analisa lagi," ucapnya bersama tim Judi Online Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar