Selasa, 23 Mei 2017

Duterte Terapkan Darurat Militer



Agen Poker Online - Dua tentara dan satu polisi Filipina tewas dalam bentrokan maut di Marawi, Lanao del Sur, Mindanao. Presiden Filipina Duterte  akan segera menindak aksi terorisme dengan keras.

Seperti dilansir Rabu hari ini bentrokan sengit terjadi di Marawi, pada Selasa (23/5) waktu setempat, saat tentara Filipina melakukan penggerebekan terhadap kelompok militan Maute, yang mengaitkan diri dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Militan Maute yang menguasai kota Marawi, dilaporkan berhasil mengambil alih sejumlah gedung dan membakar sekolah, gereja, juga fasilitas penahanan setempat. Sedikitnya dua tentara dan satu polisi Filipina tewas, sedangkan 12 orang lainnya luka-luka dalam bentrokan itu.

Dampak dari bentrokan maut ini, Duterte mempersingkat kunjungannya ke Rusia untuk pulang ke Filipina. Dia kemudian memberlakukan darurat militer di Pulau Mindanao. Darurat militer itu dinyatakan akan berlangsung selama satu tahun jika memang diperlukan. Agen Poker Online

"Untuk seluruh rekan sebangsa saya, yang pernah menjalani darurat militer, ini tidak akan banyak berbeda dengan yang dilakukan Presiden (Ferdinand) Marcos. Namun saya akan keras," tegas Duterte dalam pernyataannya yang disampaikan dalam penerbangan kembali ke Manila.

"Jika dibutuhkan waktu setahun untuk melakukannya, maka kita akan melakukannya. Jika sudah selesai dalam sebulan, maka saya akan senang. Untuk rekan sebangsa saya, jangan takut. Saya akan pulang. Saya akan menangani masalah ini begitu saya tiba," sebut presiden yang berasal dari Mindanao ini.

Filipina pernah berada di bawah hukum darurat militer selama satu dekade saat era mendiang Marcos pada awal tahun 1970-an.  seperti di lansir tim Poker Online

pembicara militer Filipina, Edgar Arevalo, menyatakan optimis pihaknya bisa mengakhiri konflik di Marawi dengan cepat. Tujuan dari operasi militer di Marawi adalah untuk menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin kelompok Abu Sayyaf yang juga menjadi buronan Amerika Serikat (AS).

Maute dan Abu Sayyaf sama-sama menyatakan sumpah setia pada ISIS. Namun Arevalo menegaskan, sejauh ini tidak ada ISIS di wilayah Filipina. "Kelompok ini berpura-pura menjadi ISIS, mereka berusaha mendapat persetujuan ISIS yang hingga sekarang belum mereka terima, itulah mengapa mereka melanjutkan kekejaman mereka," jelasnya

mari bermain Agen Poker Online bersama teman bermain Poker Online, permainan kartu yang sangat populer dan terpercaya di tonyasia Poker Online


Tidak ada komentar:

Posting Komentar